Menulis merupakan bentuk pelepasan ketidaknormalan menuju kenormalan meskipun terkadang dengan menulis pernah membawa saya pada titik terlelah. Lewat tulisan bagi saya setetes keriwuhan pikiran terasa jatuh satu persatu.Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk bisa lebih berdamai dengan keadaan disaat emosi baik tak berpihak pada diri sendiri.

IP v4 VS IP v6

Sabtu, 30 September 2017 0 Comments
A. Pengertian

IPv4

Internet protocol versi 4 atau  IPv4 adalah Jenis jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP / IP menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit dan secara teoritis dapat mengatasi hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host diperoleh dari 256 (diperoleh dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256 = 4.294.967.296 host, ketika host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh IP versi 4 alamat adalah 192.168.0.3.



IPv6

Internet protocol versi 6 atau  IPv6 adalah Internet protocol yang akan menggantikan versi  protokol Internet saat ini, yaitu IPv4 (Internet Protokol Versi 4)  digunakan hampir 2 dekade. Alasan utama upgrading ke Internet Protokol versi 6 adalah karena masalah IP Adress. Menurut InterNIC mereka sudah habis alamat IP di kelas a dan kelas b dan sekarang ke kelas C. Mereka tidak punya  pilihan lain kecuali meng-upgrade internet protokol ke Versi lebih baik dan tujuan konfigurasi IPv6 adalah untuk mengatasi masalah keterbatasan.

B. Perbedaan IPv4 dan IPv6

1. Fitur

IPv4 : jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas yaitu 4.294.967.296 atau lebih dari 4 miliar alamat IP saja. NAT hanya mampu memperlambat penggunaan tak berujung jumlah alamat IPv4, tapi tetap saja, karena pada dasarnya IPv4 menggunakan 32 bit sehingga tidak mengimbangi pertumbuhan dunia internet.
IPv6 : Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10 ^ 38 alamat IP yang unik. Sebuah jumlah yang sangat besar dan lebih dari cukup untuk memecahkan masalah terbatasnya jumlah alamat di IPv4 secara permanen.

2. Routing

IPv4 : routing kinerja menurun dengan ukuran pertumbuhan tabel routing. Penyebab pemeriksaan sundulan MTU di setiap router dan hop switch. 
IPv6 : Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

3. Mobilitas

IPv4 : Dukungan untuk mobilitas dibatasi oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke yang lain. 
IPv6 : Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan sementara yang lain masih mempertahankan kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi.

4. Keamanan

IPv4 : Meskipun umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, IPsec header tambahan pilihan fitur pada standar IPv4. 
IPv6 : IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam implementasi IPv6 standar.

5. Ukuran Header

IPv4 : Ukuran dasar sundulan 20 oktet sundulan plus ukuran pilihan yang dapat bervariasi. 
IPv6 : tetap ukuran header 40 oktet. Beberapa header IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment diimbangi header checksum dan padding telah dimodifikasi.

6. Header Checksum

IPv4 : Ada sundulan checksum diperiksa oleh masing-masing switch (perangkat lapisan ke 3), sehingga meningkatkan keterlambatan. 
IPv6 : proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, tapi end to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

7. Fragmentasi

IPv4 : Forum setiap hop yang memperlambat kinerja router, proses menjadi lebih lama jika ukuran paket data melampaui Maximum Transmission unit (MTU) paket patah sebelum dipasang kembali di tempat tujuan. 
IPv6 : hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Selain itu, ada fitur MTU yang menentukan fragmentasi lebih tepat untuk menyesuaikan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam jaringan dari ujung ke ujung.

8. Konfigurasi

IPv4 : ketika sebuah host terhubung ke jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual. 
IPv6 : memiliki konfigurasi otomatis stateless dimana ketika sebuah host terhubung ke jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

9. Kualitas Layanan

IPv4 : Menggunakan mekanisme usaha terbaik untuk terlepas dari kebutuhan. 
IPv6 : Menggunakan tingkat terbaik dari mekanisme upaya yang menjamin kualitas layanan. kelas lalu lintas sundulan menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.

0 Comments:

Posting Komentar

KOTAK SARAN

Nama

Email *

Pesan *